4 hari 3 malam di Lumut dan Teluk Batik
Inilah DUNIA KAMI...
-
Selamat datang ke blog saya, Nura Abd Rahman, Status, berkahwin. Suami, Mohd Zammari Che Omar dari utara, Kedah Darul Aman. Dikurnikan lima ... -
Walaupun demam si bongsuku tidak bantah bila diajak solat...tersentuk naluri seorg ibu melihat anak. -
Semalam sebahagian kami diwajibkan menghadiri sesi pembelajaran penggunaan `Smartboard'.Setiap ilmu baru pasti banyak yang memberi pan... -
Alhamdulillah semuanya selesai.. Ya Allah ampuni hambamu ini di atas setiap kekurangan,,,segala kelemahan dan mudah-mudah apa yang telah dil... -
Seperti biasa jam 5.00 pagi aku bangun..gosok baju suami, solat subuh, prepare breakfast untuk suami n anak2. Suami dah pergi kerja, kerjaku... -
Inilah sekolah pertamaku...SMK (P) Sri Aman. Kali pertama menjejak kaki ke sekolah ini...ada juga rasa tertekan, maklumlah awak dari pekan ...
Sunday, December 13, 2009
Saturday, December 12, 2009
Monday, November 30, 2009
Saturday, November 7, 2009
.JPG)
.JPG)
Friday, November 6, 2009
Friday, October 23, 2009
Monday, October 5, 2009
Kenangan .......Riang RIA RAYA 2009
SEMPAT PI PANTAI LAGI... BERSAMA ANAK-ANAK BUAH
Anak Bujang sulong (dua dr kiri)baju biru,
Kaum Hawa...Umi dan anak2 daranya...
Thursday, October 1, 2009
Monday, September 28, 2009
Sahabat...pembakar semangat....pencetus idea
Ini makan kat hotel..taklah best sangat
aktiviti ziarah dan makan2....best tau
Saturday, September 12, 2009
Wednesday, September 2, 2009
SUKA DUKA SEORANG PENDIDIK
Sedih,,,kecewa...hampa....patut tak hati rasa begitu???
Yalah...ramai yang pandai bercakap tentang kebaikan,,
Tidak kurang juga sentiasa dambakan tazkirah..tapi.....utk apa???
Kalau bukan untuk berubah.......
Yang paling memilukan....ada yang tidak mengindahkan langsung ...
walaupuan macam macam kesah teladan yang menyentuh hati dan perasaan disampaikan..
Inilah umat akhir zaman....
Harapan Yang Hampa
Gelagat muridku ku perhati satu demi satu..lalu hatiku bertanya, apa salah dan dosaku sebagai pendidik..hingga aku dihukum sebegini????Setiap kali selesai aktiviti P&P aku tidak jemu-jemu memberi tazkirah baik denga nada serius ataupun nada gurauan, Tujuanku hanya satu, muridku menjadi murid terdidik akhlak mereka. Nampaknya nasihat hanya tinggal kata-kata cuma.
Kedatangan Ramadan memberi harapan menggunung dihatiku...tapi keadaan tidak banyak berubah..Puasa hanya menahan lapar dan dahaga semata-mata.
Ya Allah masih adakah sinar untukku????
Sunday, August 30, 2009
Puasa.....sukarnya mendidik anak utk puasa
AISYA MUNIRA 6 TAHUN
AMIR HADI 7 TAHUNAnak lelaki kami yang sulong ni....lain sikit..suruh puasa,, mengiakannya.tapi esoknya makan minum macam biasa. Tak sama macam adiknya yang setahun lebih muda darinya( 6 th) bolehpun puasa penuh. Inilah cabaran didik anak.
Suamiku semangat juangku
Puasa tahun ini dua kali suamiku ke Sabah..aku dan anak-anak pasrah. Dia pergi untuk mencari rezeki. Apa-apapun dia adalah segala-galanya untuk kami sekeluarga. We all love u forever...Monday, August 24, 2009
Sunday, August 23, 2009
Hati Seorang Ayah
Hari kedua Puasa.....selepas tarawih..lebih kurang kul 10.30 mlm, kami sekeluarga keluar ke Bazar uptown. Semuanya kerana pada siangnya anak lelaki kami (Amir Hadi) minyak bawanya main di Playground kat sana....oleh kerana esoknya suami akan ke Sabah, mahu ditunai permintaan anak walaupun badan agak penat,,,itulah hati seorang ayah,
Friday, August 21, 2009
ISRAK DAN MIKRAJ
Israk dan Mikrakj adalah program tahunan sekolah. Walau secara kecil atau besar-besaran, ia pasti tetap diraikan/diingati. Ini adalah sempena mengingati peristiwa yang berlaku kepada Baginda Rasulullah SAW.
Baginda adalah idola dalam kehidupan bagi umat yang beriman. Jasa dan pengorbanannya terlalu besar untuk dinilai. Kasih pada umatnya tiada tolak banding, hayati saat-saat akhir hayatnya.
Pernahkah kita terfikir betapa saat akhir hayat Rasulullah mengingatkan kita semua betapa mendalamnya cinta baginda terhadap umatnya...
Wahai ALLAH, izinkan hambamu ini menukil kembali kenangan itu....
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini."Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?"Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?""Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat gerangan maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. " Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya (lantas terdengar Rasulullah berkata:)
"Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum" (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Semoga cinta kita pada Rasulullah adalah cinta yang abadi.
Baginda adalah idola dalam kehidupan bagi umat yang beriman. Jasa dan pengorbanannya terlalu besar untuk dinilai. Kasih pada umatnya tiada tolak banding, hayati saat-saat akhir hayatnya.
Pernahkah kita terfikir betapa saat akhir hayat Rasulullah mengingatkan kita semua betapa mendalamnya cinta baginda terhadap umatnya...
Wahai ALLAH, izinkan hambamu ini menukil kembali kenangan itu....
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini."Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?"Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?""Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat gerangan maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. " Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya (lantas terdengar Rasulullah berkata:)
"Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum" (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Semoga cinta kita pada Rasulullah adalah cinta yang abadi.
Monday, August 17, 2009
Friday, August 14, 2009
Sekolah Ganti 15/8/09
Program Solat Hajat dan Bacaan Yasin
Dikendalikan oleh ustazah faridah, dibantu oleh ustazah Normala, guru yang turut hadir Pn,Noraini Chance. Ustazah tukang ambil gambar utk masuk dalam blog ini.
Pukul 9.30 am, kelas agama 4SBD, wow!!!!jumlahnya 4 orang sahaja...anyway...they all got 5 merit mark for sahsiah. Itulah ganjaran untuk mereka yang dipilih oleh Allah utk melangkah kaki ke sekolah.
PERGINYA PERMATA AGAMA
He`s gone too soon.Pergi Tak Kembali
Setiap insan pasti merasa
Saat perpisahan terakhir
Dunia yang fana akan ditinggalkan
Hanya amalan yang dibawa....
Subscribe to:
Posts (Atom)